Laman

Sabtu, 11 April 2015

Makalah tentang minuman bersoda



                        KARYA  TULIS  ILMIAH

“ PENGARUH MINUMAN BERSODA TERHADAP KESEHATAN

                                   
 


DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS YANG DIBERIKAN KEPADA

KELOMPOK IV

v MUHAMMAD FIQRI W.R
v IIN FATIMAH
v MIRWAN
v UFRA RAUS
v FIRTI  FEBRIANI
v VIVIT AGUSTIN DIJAL
v INDRIANI
v SYAHRU RAMADANI
v A. BAYU NUGRAHA

SMA NEGERI 1 KAJUARA
TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah swt Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Berkat rahmat, hidayah, dan inayah Allah swt, kami dapat menyelesikan karya ilmiah “Dampak Minuman Bersoda Terhadap Kesehatan” ini sebagaimana tugas yang telah diberikan.
Karya Ilmiah ini disusun berdasarkan hasil pengamatan dan sumber-sumber terpercaya (Internet) dengan memperhatikan berbagai penjelasan yang ada didalamnya.
Dalam pembuatan karya ilmiah ini  kami memiliki banyak rintangan yang harus dilalui, tetapi berkat dari bantuan teman-teman dan juga pihak lain yang telah membantu menyelesaikan tugas ini.
Kami juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan, kekeliruan, dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran atas penulisan karya ilmiah ini selanjutnya.
Semoga karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca.
                                                                                    Kajuara, 03 Mei 2014

                                                                                    Penulis


DAFTAR ISI
                                                                                                                        Hal
HALAMAN JUDUL.......…………………………………………..............           i
KATA PENGANTAR..….……………………….………………...............          ii
DAFTAR ISI .....……………….........…………….………………...............          iii
BAB I PENDAHULUAN....…….....…………………………….................          1
A.    Latar Belakang ………………………....……………...........…......          1
B.     Rumusan ……………………….....…….…………........................           2
C.     Tujuan ..............................................................................................           2
D.    Hipotesis ...........................................................................................          2
BAB  II  LANDASAN TEORI......................................................................          4
A.    Sejarah  Muniman Bersoda...............................................................          4
B.     Kandungan Dalam Minuman Bersoda. ............................................          9
C.     Dampak Minuman Bersoda. ............................................................           10
BAB  III  PROSES PENELITIAN...............................................................          20
A.    Rancangan Penelitian ......................................................................           20
B.     Waktu dan Lokasi Penelitian ...........................................................          21
BAB   VI  HASIL PENELITIAN.................................................................          22
A.    Analisis Data....................................................................................           22
B.     Pembahasan .....................................................................................           22
BAB V PENUTUP….………………………………………....…................          26
A.    Kesimpulan .………........……………...…….........……………….           26
B.     Saran-Saran …………………………………...................………...          26
DAFTAR PUSTAKA...……………….............…………………....………          28




BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
     Siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Kata-kata tersebut pernah menjadi iklan sebuah perusahaan minuman ringan.
Minuman berkarbonasi atau sering disebut minuman bersoda banyak beredar di masyarakat. Akan tetapi sebagian besar masyarakat hanya mengetahui sedikit atau bahkan sama sekali tidak mengetahui bahaya dari minuman bersoda tersebut. Serta masyarakat banyak yang kesulitan untuk mengurangi konsumsi minuman bersoda ini.
Didalam suatu masyarakat minuman bersoda sudah menjadi minuman sehari-hari, terutama dikalangan remaja dan anak-anak sekarang sudah mengomsumsi minuman yang bersoda. Sebab mereka lebih senang dengan rasa dari minuman bersoda tersebut karena sensasi rasanya yang unik. Akan tetapi dalam mengomsumsi minuman tersebut masyarakat  tidak mempertimbangkan bahaya atau dampak  yang akan  ditimbulkan, sebab mereka masih belum tahu bahan yang digunakan untuk membuat minuman bersoda dan masih belum paham tentang kegunaan minuman bersoda.
Dalam karya ilmiah ini kami akan membahas tentang dampak yang ditimbulakan dari minuman bersoda.
B.     Rumusan Masalah
1.  Zat atau bahan apa yang terkandung dalam suatu minuman yang bersoda ?
2.  Apa manfaat dari muniman yang bersoda ?
3.  Bagaimana cara megurangi kebiasaan mengomsumsi minuman yang bersoda ?
4.  Pengaruh apa yang biasanya terjadi jika mengomsumsi minuman yang
Bersoda ?  
C.    Tujuan Pengamatan
Pengamatan ini bertujuan untuk:
1.  Mengetahui dampak yang ditimbulakan terhadap orang yang mengomsumsi minuman  bersoda.
2.  Mengetahui kandungan yang terdapat dalam minuman yang bersoda.
D.    Hipotesis
      Sesuai dengan judul karya ilmiah kami yaitu PENGARUH MINUMAN BERSODAH TERHADAP KESEHATAN, hipotesis atau dugaan sementara yang kami ambil adalah
1.      Minuman yang bersoda merupakan minuman yang kurang baik terhadap tubuh karena dapat membuat tubuh menjadi rusak, karena kandungan – kandungan yang terdapat dalam minuman yang  bersoda tersebut.
2.      Minuman berkarbonasi atau bersoda merupakan minuman yang digemari oleh masyarakat terutama remaja dan anak-anak.



BAB II
LANDASAN TEORI
A.      Sejarah Minuman Bersoda
Pada abad 16 tepatnya berada di wilayah Eropa ditemukan cara penggabungan CO2 ke dalam air yang bertujuan sebagai terapi kesehatan menggunakan media air mineral.
Pada tahun 1767, Priestley seorang ilmuwan dari Amerika Serikat menemukan bahwa CO2 yang ditambahkan dalam air bisa menyebabkan rasa asam.
Pada tahun 1785 Minuman mengandung CO2 pertama kali diproduksi di Philadelphia , Amerika Serikat.
Pada tahun 1886 Seorang ahli farmasi yang berasal dari Atlanta-Georgia (AS) bernama John Smith Pemberton, menemukan formula minuman dibuat
dari daun koka, biji kola, dan anggur, Koka (Erythroxylon coca) yang merupakan jenis tanaman penghasil kokain. Minuman ini akhirnya diberi nama Coca-Cola. Pemberton mengklaim Jika bahan-bahan ini berfungsi memperbaiki pencernaan, pernapasan, dan sistem saraf.  Minuman ini disajikan dalam bentuk tonik dan anggur yang diyakini bisa mencerdaskan peminumnya. Akan tetapi belakangan diketahui jika daun koka memiliki efek negative seperti bahan narkotik
semacam morfin dan akhirnya menimbulkan penolakan terhadap minuman ini.
Karena banyaknya protes terhadap minuman ini akhirnya Pemberton menghilangkan kandungan koka di dalam formulanya tanpa mengubah
rasanya. Saat penjualan minuman mengandung alkohol mulai dibatasi, Pemberton akhirnya menghilangkan kandungan anggur dalam Coca-Cola untuk merubah citra minuman buatannya menjadi minuman ringan tanpa alcohol yang bisa diperdagangkan secara bebas.
Pada tahun 1898 ahli farmasi dari New Bern-North Carolina (AS), menciptakan formula minuman yang mengandung karbonasi yang di beri nama dengan “Brad’s Drink” dan akhirnya dikenal sebagai Pepsi-Cola. Pada awalnya minuman ini digunakan sebagai obat sakit perut dan seiring berjalannya waktu dan mengalami banyak perubahan dalam formula akhirnya minuman ini menjadi minuman ringan yang bisa dikonsumsi setiap saat dan sekarang minuman ini saingan terkuat Coca Cola.
Pada tahun 1905, Claud A. Hatcher seorang ahli farmasi dari Columbus-Georgia (AS) menemukan formula minuman berkarbonasi yang diberi nam “Chero-Cola” yang sekarang dikenal dengan nama Royal Crown (RC) Cola yang merupakan produsen ketiga terbesar softdrink dunia
Minuman ringan adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, dan lawan kata dari minuman keras. Pada umumnya, istilah ini hanya digunakan untuk minuman dingin kopi,teh panas,coklat panas tidak dianggap sebagai minuman ringan).[1]
Salah satu jenis minuman ringan yang paling terkenal di seluruh dunia adalah minuman berkarbonasi yang mengandung kola seperti Coca-Cola dan Pepsi. Di Indonesia produk lokal yang terjual laris adalah teh seperti Tehbotol. Selain itu minuman ringan juga tersedia dalam berbagai rasa, umumnya buah-buahan.
Soda pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan Inggris bernama Joseph Priestley pada tahun 1770-an, yaitu ketika ia berusaha mencampurkan air destilasi dengan gas karbondioksida (CO2). Soda mulai dikenal luas ketika ilmuwan Inggris lainnya, yaitu John Mervin Nooth menyempurnakan penemuan Joseph Priestley dan menjualnya sebagai obat. Pada tahun 1830, sebuah pabrik minuman berkarbonasi pertama kali berdiri di Amerika Serikat.
Air soda memiliki rumus kimia H2CO3. Untuk membuat air soda, komponen yang paling penting adalah air dan gas karbondioksida. Air soda memang dibuat dengan melarutkan gas karbondioksida (CO2) ke dalam air.
Sama seperti oksigen, karbondioksida merupakan gas yang banyak terdapat di alam. Karbondioksida merupakan gas yang kita keluarkan saat bernapas dan diambil oleh tanaman untuk proses fotosintesis. Bila diinjeksi ke dalam air dengan tekanan tinggi, karbondioksida akan membentuk asam karbonat. Itulah sebabnya minuman berkarbonasi disebut juga minuman berkarbonasi (carbonated beverages). Asam karbonat tersebutlah yang bertanggung jawab terhadap timbulnya sentuhan khas soda di mulut (mouthfeel) dan perasaan yang mengigit (bite) pada saat minuman berkarbonasi.diminum.
Selain itu, gas karbondioksida juga berpengaruh terhadap timbulnya efek extra sparkle, yang membedakan minuman ringan berkarbonasi dengan non-karbonasi. Extra sparkle adalah efek penampakan berkelap-kelip pada minuman. Secara praktis CO2 adalah satu-satunya gas yang paling cocok untuk memproduksi penampakan sparkle dalam minuman ringan berkarbonasi. Kelarutan gas karbondioksida sedemikan rupa, sehingga dapat bertahan dalam cairan pada suhu ruang. Jika dikocok secara perlahan, gas tersebut akan melepaskan gelembung dalam minuman.
Keberadaan karbondioksida pada minuman dapat diibaratkan seperti rempah-rempah pada makanan. Karbondioksida dapat meningkatkan citarasa pada minuman sehingga orang menikmati saat mengonsumsinya. Pada saat larut dalam air, CO2 memberikan rasa asam sehingga dapat menurunkan pH menjadi sekitar 3,2 – 3,7. Rasa asam tersebut merupakan rasa khas soda yang membuat orang teringat terus akan rasanya.
Salah satu keunggulan minuman berkarbonasi adalah aman dari kontaminasi bakteri, terutama bakteri yang bersifat patogen (penyebab penyakit). Gas karbondioksida yang larut dalam air, bukan hanya menghasilkan rasa yang spesifik, tetapi juga dapat berfungsi sebagai antibakteri untuk mengawetkan minuman secara alami.
  Saat ini, minuman bersoda menjadi minuman yang enak dikalangan masyarakat perkotaan. Sejalan dengan peningkatan produksinya tersebut, sebagian kalangan mencemaskan minuman ini. Beberapa peneliti telah membuktikan, terdapat banyak dampak negatif bagi kesehatan manusia yang diakibatkan minuman tersebut. Minuman ringan diartikan sebagai minuman berkarbonasi.
Karbonasi merupakan suatu proses penginjeksiaan gas-gas CO2 ( karbon dioksida ) kedalam minuman sehingga memiliki gelembung-gelembung yang memberikan tekstur segar dan memberikan efek kepuasan saat meminumnya. Komposisinya sangatlah sederhana karena terdiri dari 90% air dan sisanya baru kombinasi antara pemanis buatan, gas CO2, pencita rasa, pewarna, asam fosfat, kafein, dan beberapa mineral, terutama aluminium. Namun, seperti yang dikatakan dalam sebuah situs di internet, The US Food dan Drug Administration (FDA), beberapa waktu lalu, beberapa minuman bersoda dan minuman ringan lainnya di US mengandung zat Karsinogenik benzene yang kadarnya tinggi. Benzene adalah suatu bahan kimia yang dapat menjadi pemicu terjadinya leukemia. Dalam minuman tersebut ditemukan dua jenis kandungan, yaitu vitamin C yang disebut asam askorbat dan dua zat pengawet – sodium benzoate dan potassium benzoate.
Tes yang dilakukan FDA terhadap berbagai jenis minuman bersoda menunjukkan bahwa kandungan benzene yang terdapat pada minuman jus atau minuman soda bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Meski penelitian tersebut dilakukan terhadap minuman ringan yang ada di US, tak menutup kemungkinan jenis minuman ringan yang ada di negara kita pun mempunyai efek yang sama karena ada beberapa jenis merek minuman ringan kita yang berasal dari negeri[2] Paman Sam itu.
B.     Kandungan  Minuman Bersoda
            Meskipun minuman bersoda sudah tidak memiliki kandungan alkohol, namun minuman bersoda atau soft drink memiliki beberapa kandungan lainnya, antara lain:
1.  Air ( Merupakan komponen utama dalam soft drink ).
2.  CO2  ( CO2 dapat memperbaiki rasa pada minuman. Menghasilkan rasa renyah dan menggelitik pada kerongkongan ).
3.  Gula / Pemanis
a.   Soft drink Reguler ( Biasanya menggunakan sukrosa ( gula tebu ), sirup  fruktosa atau  HFCS ( High Fructose Corn Syrup ).
b.  Soft drink Diet ( Biasanya menggunakan pemanis sintetis aspartame,    sakarin atau siklamat. Di Amerika Serikat lebih sering menggunakan pemanis sintetis mutakhir seperti sucralose dan acesulfame-K ).
4.  Kafein  ( Kadarnya cukup tinggi, membantu seseorang untuk tetap terjaga atau tidak mengantuk, jantung berdegup dengan kencang. Oleh karena itu tidak disarankan bagi penderita hipertensi, dan berpotensi jantung koroner atau stroke ).
5.  Zat Pengawet ( Zat pengawet yang sering digunakan adalah sodium benzoate. Aman untuk bahan pangan namun dalam batas kadar tertentu ).
6.  Zat Pewarna ( Tidak terdapat pada soft drink yang jernih, tetapi ditemukan pada beberapa jenis soft drink yang berwarna. Pada soft drink cola, ia menggunakan pewarna alami yaitu karamel. Namun ada beberapa soft drink yang menggunakan zat pewarna sintetis karmoisin dan tartrazin ).
7. Perasa Buatan ( Perasa yang sering digunakan adalah perasa jeruk, strawberry, nanas dan lain sebagainya ).
8.  Asam Fosfat
C.       Dampak Yang ditimbulakan
            Siapa sangka, dibalik kenikmatan saat meminumnya, minuman bersoda menympan sejumlah dampak yang buruk bagi peminumnya. Dampak tersebut mungkin tidak akan dirasakan langsung. Jika dikomsumsi secara rutin dan berlebihan, dampaknya akan dirasakan dikemudian hari. Dampak buruk yang bisa terjadi, antara lain:
1.      OBESITAS
Dari hasil sebuah penelitian diketahui bahwa dampak obesitas yang disebabkan oleh minuman ringan oleh minuman ringan atau miniman bersodah lebih banyak menyerang anak-anak dan remaja terutama laki-laki.

2.      KERUSAKAN GIGI
Gula pasir yang telah mengalami pemuaian merupakan penyebab utama kerusakan gigi. Dan jenis gula seperti ini terdapat dalam minuman ringan. Dampak negatif tidak akan terlihat langsung. Kita meresakannya waktu kemudian. Seperti yang dikutip dari tabloid senior bahwa pada 1974, dalam sebuah penelitian ditemukan korelasi positif antara frekuensi konsumsi minuman ringan dengan tingkat keparahan kerusakan gigi, terutama pada anak-anak.  [3]
Penemuan ini mencengangkan karena para peneliti juga telah memperhitungkan konsumsi makanan manis lainnya, tetapi tetap menemukan bahwa minuman ringanlah yang paling banyak berkontribusi dalam menyebabkan kerusakan gigi (Jacobson,2003). Penelitian tersebut tenyata masih berdampak kepada anak-anak pada 1990-an. Meskipun anak-anak survei pada 1974 telah menjadi orangtua pada 1990-an. Dan saat ini, telah terdapat pasta gigi berflouride atau air mineral yang mengandung flouride. Ternyata, edukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mencegah kerusakan gigi pada anak-anak masih sangat kurang.
Beberapa penelitian menunjuakan, minuman ringan merupakan biang keladi dari batu ginjal, obesitas, osteoporosis, kerusakan  gigi, penyakit jantung dan berbagai penyakit lainnya. Penyakit batu ginjal merupakan penyakit yang paling umum terjadi dalam saluran kemih dan merupakan salah satu dari sekelompok penyakit dengan rasa nyeri terbesar. Batu ginjalmerupakan kondisi terdapatnya kristal kalsium oksalat, kalium fosfat, maupun kalium sitrat.
Sekitar 10 persen dari penduduk AS pernah memiliki batu ginjal. Penelitian menemukan bahwa risiko munculnya batu ginjal sejalan kandungan asam fosfat dalam minuman ringan.
Mekanisme pemunculan batu ginjal sangat sejalan dengan mekanisme pemunculan os-teoporosis. Gangguan keseimbangan rasio Ca:P terhambat dan menyebabkan kalsium menjadi tidak larut. Akibatnya, kalsium mengendap di ginjal dalam bentuk kristal kompleks. Endapan kristal inilah yang lama-kelamaan membesar dan menjelma menjadi batu ginjal.[4]
Ancaman lain yang ditimbulkan oleh minuman bersoda antara lain:
a.    Satu kalengnya menyamai 10 sendok gula yang cukup untuk menghancurkan Vitamin B, dimana kekurangan Vitamin B akan mengakibatkan buruknya pencernaan, lemahnya tingkat kesehatan, tegangnya urat syaraf, pusing, sulit tidur, cemas dan kejangnya otot  
b.    Mengandung CO2 yang menyebabkan lambung tidak bisa menghasilkan enzim yang sangat penting bagi proses pencernaan, yang demikian itu terjadi jika mengkonsumsinya bersamaan dengan makan, atau setelahnya. Juga menyebabkan peniadaan fungsi enzim-enzim pencernaan yang dihasilkan oleh lambung, yang selanjutnya tergganggunya proses pencernaan dan pengambilan sari-sari makanan.
c.    Mengandung kafein yang menyebabkan meningkatnya frekuensi detak jantung, naiknya tekanan darah, gula dalam darah, bertambahnya keasaman lambung, bertambahnya hormon-hormon dalam darah yang kadang bisa menyebabkan radang dan terlukanya lambung serta usu duabelas jari. Sebagaimana ia meningkatkan tekanan pada bagian bawah saluran makanan yang menyebabkan tertolaknya makanan dan zat asam dari dalam lambung ke tenggorokan (saluran makan), yang hal ini dapat menyebabkan rasa nyeri dan radang.Kafein juga menyebabkan orang menjadi ketergantungan, oleh karenanya orang yang sudah terbiasa dengan minuman bersoda akan sulit untuk menghentikannya karena pengaruh buruk kafein.
d.   Mengandung zat asam fosfor yang menyebabkan rapuh dan lemahnya tulang, khususnya pada usia pertumbuhan, dimana yang demikian banyak menjadikan keretakan pada tulang.
e.    Mengandung senyawa asam fosforik, malik dan karboik yang menyebabkan tergerogotinya lapisan pelindung gigi, sehingga gigi menjadi rapuh. Pernah dilakukan suatu percobaan utk melihat efek minuman soda terhadap gigi. Gigi direndam dalam minuman soda dan ternyata setelah beberapa hari giri tersebut sudah larut dalam rendaman. Gigi dan tulang merupakan bagian dari tubuh manusia yang akan hancur paling belakangan setelah kematian beberapa tahun, tetapi oleh minuman soda ga pake lama hanya dalam hitungan hari gigi sudah bisa hancur, apalagi bagian organ tubuh yang lebih lunak.
f.     Mengandung zat kimia buatan yang bisa merusak otak, dan menyebabkan hilangnya ingatan secara bertahap, dan rusaknya fungsi hati.
g.    Meningkatkan resiko diabetes. Minuman bersoda dapat menyebabkan hormon insulin yang ada di dalam tubuh tidak sanggup untuk mengubah zat gula tersebut menjadi gula otot (glikogen). Akibatnya, gula darah (glukosa) akan meningkat dan membahayakan. Diabetes juga merupakan salah satu penyakit yang bisa memicu penyakit  yang lain, misalnya stroke dan kerusakan jantung koroner. Jika Anda banyak mengkonsumsi minuman bersoda, selain berpotensi menyebabkan diabetes, stroke dan kerusakan jantung korone juga bisa terjadi.
h.    Membahayakan ginjal Penelitian yang dilakukan di negara Amerika Serikat mengenai bahaya tersebut terhadap 3256. Mereka rutin mengkonsumsi minuman bersoda minimal 2 kali sehari. Hasilnya, sebanyak 30% responden mengalami kerusakan ginjal dan penurunan fungsinya.
Menurut para ahli, hal ini terkait dengan kandungan minuman bersoda, yakni pemanis buatan, pewarna buatan, kafein, dan asam fosfat
i.      Meningkatkan resiko terkena Kanker pancreas Penelitian di Amerika Serikat, kandungan minuman bersoda dipercaya sebagai salah satu pemicu timbulnya kanker pankreas. Dalam penelitian tersebut, 87% responden yang minimal mengkonsumsi minuman bersoda 2 kali sehari mengalami peningkatan risiko kanker pankreas.
j.      Di Universitas Delhi India pernah diadakan lomba minum pepsi cola, pemenangnya mampu minum 8 kaleng, dan tragisnya sang juara mati ditempat karena di dalam darahnya banyak mengandung CO2, akibatnya darah tidak mandapatkan O2 secara normal.
k.    Minuman bersoda mengandung Bahan bahan yang sangat keras, sehingga minuman bersoda bisa dipakai untuk memudahkan mengangkat / mem- bersihkan karat/korosi dari ACCU, kaberator, closet yang sudah kotor dan mengangkat lemak dari pakaian.
l.      Minum soda membuat perut terasa penuh dan menurunkan keinginan Anda untuk makan makanan yang sehat. Kalori kosong pada minuman soda ini tidak memberikan gizi apapun bagi tubuh.
m.  Para ahli mikrobiologi dari Hollins University mengumumkan hasil penemuannnya dalam International Journal of Food Microbiology. Hasil temuan dari penelitian terhadap minuman bersoda ini adalah 48 % minuman bersoda mengandung bakteri tinja (coliform) atau bakteri e-coli yaitu bakteri yang hidup dan berkembang biak di tinja/fases. Dan bakteri tesebut resist/ tahan terhadap zat antibiotik yang diujikan peneliti.
n.    Memicu diabetes, kandungan gula yang tinggi dalam minuman bersoda dapat memicu diabetes. Dalam satu gelas minuman bersoda saja terdapat kira-kira 12 sendok the gula. Jadi bagi anda yang menderita diabetes atau memiliki kadar gula yang tinggi sebaiknya jangan sekali-kali mencoba minuman bersoda.
o.    Memicu osteoporosis, minuman bersoda selain dapat memicu diabetes ternyata juga dapat memicu pengeroposan tulang atau yang lebih dikenal dengan sebutan osteoporosis. hal ini disebabkan karena minuman bersoda mengandung asam fosfat yang tinggi.
p.    Berefek buruk bagi ginjal, sebuah studi baru-baru ini telah menenmukan bahwa orang yang mengkonsumsi 2 gelas minuman bersoda 30 persen lebih beresiko memiliki penyakit ginjal krosnis.
q.    Memeicu penyakit kanker, pewarna yang terdapat pada minuman bersoda sangat tidak baik untuk kesehatan dan dapat memicu penyakit kanker
r.     Mengakibatkan kerapuhan pada gigi, Selain pengeroposan tulang bahaya yang mengintai minuman bersoda adalah dapat membuat kerapuhan pada gigi sehingga menjadi mudah patah. Kandungan Asam sitrat yang terdapat pada minuman bersoda menjadi salah satu penyebabnya.  Asam sitrat memang merupakan salah satu merupakan salah satu zat utama yang membuat rasa minuman bersoda lebih segar. Pada dasarnya konsumsi zat ini diperbolehkan dengan takaran yang pas dan tidak berlebihan, biasanya asam sitrat terdapat pada beberapa buah-bauahan seperti buah jeruk dan lemon.
s.     Berefek buruk pada jantung, minuman bersoda mengandung tinggi kafein yang tidak baik untuk kesehatan jantung.
t.     Memicu penyakit maag, minuman bersoda banyak mengandung gas yang berefek tidak baik untuk lambung dan dapat memicu penyakit maag. Selain itu minuman bersoda juga menyebabkan lambung tidak bisa menghasilkan enzim yang sangat penting bagi proses pencernaan.
Beberapa alasan orang tidak mengomsumsi minuman berkarbonesi antara lain:
1.      Soda tidak punya nilai gizi selain kandungan kalori dan gulanya yang tinggi.
Jadi tidak heran jika kebanyakan penyuka soda akan mengalami kenaikan berat badan dan cenderung obesitas. Sebagian besar minuman soda mengandung 250 kalori per 600 ml. Tak ada kandungan nutrisi atau mineral di dalamnya, melainkan hanya gula dan kafein.
2.      Soda bersifat diuretik yang meningkatkan produksi urine
Sifat diuretik ini membuat air di dalam tubuh lebih banyak yang keluar melalui urine, jika tak diimbangi dengan minum air putih bisa menyebabkan tubuh kehilangan cairan atau dehidrasi.
3.      Kandungan asam fosfor dalam minuman soda yang menimbulkan sensasi kesegaran atau gelembung-gelembung udara ternyata dapat mengerogoti tulang.
Jika minuman soda terus menerus dikonsumsi, maka semakin lama tulang akan makin rapuh dan berbentuk seperti pori-pori yang bolong-bolong. Kepadatan tulang yang berkurang akan memicu risiko radang sendi dan osteoporosis.
4.      Kandungan asam soda bisa merusak gigi
Minuman soda bisa merusak gigi karena mengandung kadar gula yang tinggi. Komponen asam soda memiliki efek merusak pada email gigi dan membuat gigi lebih rentan terhadap kerusakan.
5.    Minum soda dalam jangka waktu panjang bisa menyebabkan erosi pada lapisan lambung yang mengakibatkan perut sering mulas, bergas dan masalah pencernaan lainnya.
6.    Kandungan Natrium pada pada soda tidak baik untuk kesehatan jantung.
Bukti dari studi penelitian ini menunjukkan bahwa terlalu banyak minum soda dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal dan hati juga.
7.      Minuman soda yang dikonsumsi secara terus menerus juga bisa menimbulkan risiko kesehatan lain seperti diabetes tipe 2 akibat kandungan gulanya yang tinggi, memberikan efek dari kafein yang dikandung seperti insomnia, tekanan darah tinggi dan detak jantung yang tidak beraturan.

BAB III
PROSES PENELITIAN
A.     Rancangan Penelitian
      Dalam penelitian yang kami lakukan dalam penulisan Karya Ilmiah mengenai minuman bersoda. Rancangan yang kami lakukan dalam penelitian antara lain :
1.      Metode dan Teknik
Sebagai mana layaknya suatu karya tulis ilmiah dalam penyusunan menggunakan metode-metode tertentu, baik dalam hubungannya dengan pengumpulan data maupun dalam hubungannya dengan pengolahan atau analisis data. Maka penyusunan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode-metode yang secara langsung dibutuhkan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini. Adapaun metode yang kami lakukan antara lain :
a.       Penelitian Keperpustakaan atau tinjauan pustaka yaitu suatu metode yang kami lakukan dengan cara mencari buku-buku yang berkaitan dengan judul karya ilmiah kami, kemudian buku tersebut kami kutip langsung isinya yang berkaitan dengan karya ilmiah kami.
b.      Penelitian Lapangan yaitu metode ini kami lakukan dengan cara angket yaitu kita menyebar luaskan angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan kepada orang-orang .
2.      Metode Pengolahan Data
       Untuk mengolah data yang telah dikumpulkan dengan jalan seperti metode diatas, maka kami memakai teknik Dedukasi. Di mana teknik ini kami kumpulkan data yang bersifat umum, dan bersifat Khusus. Kemudian kami simpulkan.
B.     Waktu dan Lokasi Penelitian
1.      Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 18 – 19 April 2014  pukul 15.30-16.00 WITA.
2.      Lokasi penelitian bertempat di Kaccope Desa Bulutanah Kecamatan Kajuara



BAB IV
HASIL PENELITIAN
A.    Analisis Data
Formula Mencari Respon (%) = 100%
Tabel 1. Hasil Angket
NO
PERTANYAAN
ANALISIS
JAWABAN
JUMLAH
RESPON
(%)
1
Menurut anda, apa manfaat minuman bersoda ?
-menambah stamina & menyegarkan tubuh
13
93%
-menurunkan darah tinggi
1
7%
2
Menurut anda, apa yang menyebabkan masyarakat menyukai minuman bersoda ?
-karena rasanya yang enak
12
85%
-karena ada rujuakan dari iklan
2
15%
3
Menurut anda, panyakit apa yang bisa timbul jika mengomsumsi minuman besoda ?
-kerusakan pada tubuh
12
85%
-ketergantungan
2
15%
4
Menurut anda, jika mengomsumsi minuman besoda, baik untuk tubuh ?
-baik
3
21%
-tidak
11
79%
5
Menurut anda, siapa biasanya yang lebih berminat terhadap minuman bersoda ?
-orang dewasa
4
29%
-anak-anak
3
21%
-keduanya
7
50%

Kesimpulan :
1.      Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat muniman bersoda ialah sebagai penambah stamina tubuh dan untuk menyegarkan tubuh.
2.      Penyebab masyarakat sehingga menyukai minuman bersoda adalah karena rasanya yang enak.
3.      Dari data diatas dapat disimpulakn bahwa penyakit yang biasanya timbul jika mengomsumsi minuman bersoda ialah berdampak terhadap kerusakn tubuh
4.      Dalam mengomsumsi minuman bersoda itu kurang baik, karena dapat merusak tubuh
5.      Dari data diatas bahwa yang suka mengomsumsi minuman bersoda adalah anak-anak dan orang dewasa tetapi yang yang lebih suka adalah orang dewasa.
B.     Pembahasan
Dalam minuman bersoda ada beberapa manfaat jika mengomsumsi minuman tersebut diantaranya :
1.      Untuk meningkatkan stamina tubuh , terutama setelah mengerjakan pekerjaan yang menguras tenaga.
2.      Untuk menyegarkan tubuh terutama pada cuaca yang panas.
Saat ini, minuman bersoda menjadi minuman yang enak dikalangan masyarakat dan hal yang menyebabkan sehingga masyarakat menyukai minuman tersebut adalah karena rasanya yang enak dan memiliki berbagai macam bentuk. Tetapi dalam mengomsumsi minuman tersebut kurang baik, sebab minuman tersebut memiliki efek buruk terhadap tubuh manusia diantaranya :
1.      Menyebabkan Obesitas
2.      Merusak gigi
3.      Merusak Ginjal
4.      Memicu penyakit kanker
5.      Berefek buruk pada jantung
6.      Membuat perut menjadi kembung
7.      Beresiko terkena diabetes.
Tetapi penyakit tersebut dihiraukan oleh masyarakat terutama orang dewasa dan anak-anak karena rasanya yang khas sehingga membuatnya ketergantungan dan resiko tersebut akan berdampak lebih buruk lagi jika terlalu sering mengomsumsi menuman tersebut, sehingga dianjurkan untuk meminuman minuman tersebut jika dibutuhkan. Sebab kalau kita ketergantungan, maka hil itu tidak bisa kita cegah.





BAB V
PENUTUP
A.            Kesimpulan
Minuman berkarbonasi atau sering disebut minuman bersoda banyak beredar di masyarakat, bahkan anak-anak yang masih dibawah umur  sudah mengomsumsi minuman yang bersoda karena memiliki rasa yang unik dan khas, serta mesyarakat yang sudah kecanduan minuman tidak lafi bisa dihentikan.
Kandungan dari minuman bersoda, antara lain: air, CO2, gula atau pemanis, kafein, zat pengawet dan pewarna, perasa buatan, serta asam fosfat.
Bahaya yang ditimbulkan setelah cukup banyak , antara lain: gangguan ginjal, diabetes, obesitas, tulang rapuh, kerusakan gigi, ketergantungan kafein, kanker pankreas, penurunan jumlah sperma, serta melemahkan system kekebalan.

B.            Saran
Minuman bersoda memiliki banyak dampak negatif bagi tubuh. Untuk itu disarankan untuk mengurangi atau menghentikan konsumsi dari minuman bersoda. Untuk sekarang ini dampaknya mungkin belum terlihat secara keseluruhan, akan tetapi bila konsumsi diteruskan hal tersebut dapat menghasilkan dampak yang buruk yang sangat berbahaya bagi tubuh.



DAFTAR PUSTAKA
Arisworo, Joko, Yusa.2003. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta:Grafindo Media Pratama

Nur’Afni, Heni.2009. Diet For Muslimah. Bandung : PT Mizan Pustaka


                                          


[1] Joko Arisworo, Yusa, Ilmu Pengetahuan Alam, Grafindo Media Pratama,Jakarta. 2003, hlm 16
[2] Heni Nur’Afni, Diet For Muslimah, PT Mizan Pustaka, Bandung, 2009, hlm 157
[3] Ibid.,hlm. 159
[4] Ibid., hlm. 160

2 komentar: